SALAM SENI DAN BUDAYA

Senin, 26 September 2016

materi skenario

SKENARIO
Skenario adalah design penyampaian cerita atau gagasan dengan media film. Skenario merupakan bentuk naskah dari sebuah film, maka apa yang tervisualisasikan dalam film pasti tertulis dalam skenario
Skenario menjadi penuturan dalam Media gambar dan Media Suara.
STRUKTUR BERTUTUR DRAMATIK
Untuk menuturkan cerita dramatik, sampai sekarang tidak terlepas dari penggunaan resep kuno yang mengharuskan penyampaiannya dalam tiga babak.

Babak I, berisikan penyiapan kondisi penonton.
Pada Babak ini ada yang menamakan sebagai “opening” dan sebagainya. Tugas rekayasa yang dilakukan oleh penulis skenario pada Babak ini adalah:
1.     membuat penonton secepatnya memfokuskan perhatian pada film
2.     Membuat penonton bersimpati pada protagonis
3.     Membuat penonton mengetahui apa masalah utama protagonis.

Pada Babak II, berlangsung cerita yang sebenarnya.
Didalam babak ini terdapat :
1.     Point of Attack, ketika protagonis mengambil keputusan untuk melawan masalahnya.
2.     Jalan cerita, yang menjadi pokok adalah kisah protagonis melawan problema utama sampai akhirnya mencapai tujuan atau sebaliknya, gagal. Dalam poin ini maka muncul PLOT/ alur cerita.
3.     Protagonis terseok-seok, dalam hal ini penulis skenario bisa menggambarkan perjuangan tokoh utama yang banyak mengalami rintangan dalam mencapai tujuan, salah satunya adalah munculnya antagonis.
4.     Klimaks, berikan resiko fatal pada masalah yang tidak teratasi oleh Protagonis.
Pada Babak III, disediakan bagi penonton untuk memantapkan pemahaman final dan menarik kesimpulan.
KERANGKA SKENARIO
Dari sinopsis yang ada dapat dijadikan kerangka skenario dengan tahapan :
1.     Catatan Adegan
Catatan Adegan biasanya ditulis diatas kertas seukuran kartu katalog 15 x 10 cm berisikan setiap adegan yang akan dituturkan
2.     Step Outline
Mengembangkan pokok-pokok informasi dari kartu (catatan Adegan) kebentuk Step Outline yaitu uraian ringkas menurut urutan sequence atau bab.
3.     Treatment
Merupakan kerangka lengkap dari sebuah skenario. Pengembangan Treatment mulai dari step outline yang sudah terangkum action pokok pelaku. Cara penyampaian harus sudah filmik.
DISKRIPSI SKENARIO
penempatan diskripsi Suara dan Gambar terpisah.
Diskripsi gambar meliputi tokoh, set, prop dan cahaya
Diskripsi Suara meliputi dialog, sound Effect (SEX), ilustrasi musik
Scene dan sequence
Scene adalah peristiwa atau hal yang berlangsung di suatu tempat dan suatu waktu tertentu.
Didalam Scene terdapat :
EXT/INT : diluar atau didalam ruangan. Untuk menerangkan peristiwa atau hal yang terjadi dalam scene tersebut.
DISKRIPSI INFORMASI TEMPAT : memberitahukan lokasi dari scene tersebut.
INFORMASI WAKTU : penulisan waktu pada scene bisa pagi, siang, sore, atau malam.
Sequence adalah kumpulan scene yang merupakan satu kesatuan kejadian. Asrul Sani adalah salah seorang yang selalu mencantumkan Sequence dalam skenarionya.
FORMAT SKENARIO
(Satu dan Setengah Jam serta Telesinema)

Format skenario itu seperti apa, sih? Pasti bingung, ya! Memang beda-beda, kok. Untuk yang satu dan setengah jam, jelas beda. Coba aja pelototin. Pasti beda. Belum lagi yang telesinema seperti FTV (film televisi) atau telesinema (televisi sinema – format layar lebar yang di televisikan).

IKLAN
Dalam konsep industri seperti sekarang, di mana kita disodorkan fenomena para praktisi TV bisa dengan mudah meloncat dari satu TV ke TV tetangga, bahkan pergantian menejer serta direktur sudah hal biasa, tayanan sebuah sinetron nggak bisa lepas dari iklan. No iklan, ya no money. No money, ya no rating. No rating, ambruklah TV itu. Ujung-ujungnya memang duit. Dari rating yang sudah dibakukan oleh AC Nielsen (lembaga terpandang made in USA), akan kelihatan kalau sinetron itu bisa menguntungkan atau nggak, karena disukai dan ditonton pemirsa.

Apa kontribusi penulis skenario? Ya, jelas ada. Penting banget. Penulislah yang tahu banget, kapan sebuah adegan dipotong dan digantikan dengan iklan (commercial break), sehingga pemirsa “kesal” dan “kecewa”, lalu tetep stay tune di TV itu, karena nggak mau ketinggalan kelanjutan dari adegan yang terpotong iklan itu. Kalau si pemirsa memindahkan chanel lewat remote controle ke TV lain, celakalah program itu! Biasanya bagian yang dipotong iklan ini disebut cliff hanger (adegan yang dibiarkan menggantung).

BABAK
Sinetron bedurasi 30 menit (kadang bersihnya bisa 22 menit kalau standar, tapi kalau iklannya penuh bisa cuma 18 menit) format skenarionya terbagi 3 babak (act). Masing-masing babak (act) bisa terdiri dari kisar 4 sampai 6 scene (adegan). Kalau ditotal bisa berjumlah sekitar 12 - 18 scene/adegan. Tayangan iklannya ada 3 kali plus 1 kali setelah opening di awal cerita (bisa setelah credite title; nama-nama pemain dan crew produksi). Jumlah halamannya antara 16 – 25 halaman. Idealnya berkisar 20 halaman. Durasi ini biasanya cocok untuk Serial TV seperti “LUV” (RCTI), “Saras 008” (IVM) atau komedi situasi.

Durasi 60 menit sebetulnya isi ceritanya bisa saja 48 – 42 menit. Malah ada yang cuma 38 menit, karena iklannya penuh. Biasanya ini terjadi pada sinetron yang sangat digemari pemirsa dengan episode panjang. Di kita ada “Tersanjung” (IVM) dan “Si Doel Anak Sekolahan” (RCTI). , serta yang akan menyusul “da Apa dengan Cinta” (RCTI), yang sudah ikontrak RCTI sebanyak 1004 episode. Ngggak menutup kemungkinan lho, jika pemirsa remaja suka, episodenya akan diperpanjang.

Skenario 1 jam terdiri dari 5 babak (act). Setiap babaknya terdiri dari 6 – 8 scene/adegan. Kalau ditotal 30 – 40 scene/adegan. Untuk durasi 1 jam ini, kita mesti pandai-pandai membentuk plot/struktur cerita, konflik, misteri, percintaan, drama, persahabatan, komedi, tragedi, dan kejahatan menjadi satu tayangan yang menarik. Kadangkala kehidupan masa lalu para tokoh juga bisa menjadi bumbu-bumbu penyedap untuk dituangkan di skenario. Kalau telesinema bisa mencapai 9 babak/act. Durasinya mencapai 90 menit plus iklan. Isi ceritanya sih bisa 70 menitan.
Halaman sebelumnyaSering kita lihat di opera sabun import seperti Betty La Fea (RCTI), Melrose Place (SCTV), setiap tokohnya selalu punya alur cerita sendiri. Bayangkan, jika ada 10 okokh, berarti ada 10 cerita. Tapi kita sbagai penonton nggak bingung, karena penulis skenario denan piawainya menganyam plot-plot itu jadi sebuah jaring cerita, yang enak ditonton. Plot-plot para tokoh itu nggak pada lari sendiri, tapi justru bermuara pada benang merah atau cerita besarnya. Kalau yang setengah jam, sebaiknya jangan terlalu banyak tokohnya. Syukur-syukur cuma ada double plot. Untuk single plot, jangan dicoba, deh. ‘Ntar episodenya pendek dan pemirsa cepat bosan. Telesinema mungkin cukup sinle plot, karena hanya 1 episode saja langsung selesai. Focuskan saja konflik ceritanya kepada si tokoh utama.

Biasanya ini disebut multi plot/multi story. Di sinilah kekuatan sinertron seri berdurasi 1 jam. Semakin banyak tokohnya, maka semakin panjang harapan episodenya. Untuk “Ada Apa dengan Cinta” versi serial TV-nya, tanpa ragu-ragu RCTI mengontraknya untuk 2 tahun (104 episode), karena versi layar lebarnya sukses berat.

TEKNIK
Dalam menulis skenario, ada prosedur atau kebiasaan standar yang sudah lazim dilakukan. Biasnaya mengggunakan kertas ukuran A4 dan 1 spasi. Marjin sisi kanannya diberi ruang (sekitar 5 centimeter) untuk coretan-coretan si sutradara. Untuk dialog sebaiknya diletakkan di tengah. Penulisan scene, nama tokoh, menggunakan huruf kapital, sedangkan dialog dan deskripsi dengan hurup kecil.

Itulah gambaran penulisan skenario secara singkat, untuk lebih jelasnya kita bisa langsung praktek menulis skenario.
ESTABLISH SHOT

TILT DOWN. Suasana perkampungan kumuh. Berdiri rumah susun kotor ditengah-tengah perkampungan.

FADE OUT

BLACK SCREEN

OS. Gemuruh angin dan halilintar

FADE IN

27.   INT.KAMAR RINA-SIANG HARI
FROG EYE. Rina berjalan kearah jendela kamarnya. Membawa pisau ditangan kirinya. Matanya sembab karena bangun tidur.

Ilustrasi Music

OS. Suara air hujan bergemericik

Rina (VO)
(membuka jendela,menengadah melihat kearah langit)
Hujan…. Sama dengan hari itu….

FLASHBACK :27.A. EXT.JALAN RAYA-SIANG HARI

OS. Suara air hujan bergemiricik

POV. Rita berjalan pelan ketengah jalan raya tempat terjadinya kecelakaan. Banyak orang sudah mulai mendatangi korban kecelakaan itu.
OS. Rita mulai menangis melihat Rino tergeletak di tengah jalan raya dengan tubuh penuh darah.

Rita
(memeluk Rino)
jangan… jangan sekarang… jangan tinggalin aku sekarang…

CUT AND BACK TO 27

MEDIUM CLOSE UP. Rina melihat pisau ditangan kirinya. Kemudian melihat pergelangan tangan kanannya. Rina melihat lagi kearah langit. Rina berjalan kembali kearah meja yanag berada tak jauh dari jendela

Ilustrasi Music

OS. Suara air hujan bergemericik

Rina
(mengambil mangga diatas meja)
Siapa juga yang mau mati sekarang… makan mangga khan lebih enak…
(mengupas mangga dan memakannya)
eh…JEMURAN…!!!

Rina berlari ke loteng

DISSOLVE TO

27.   EXT-DEPAN PINTU KAMAR. SIANG HARI
Rina turun dari loteng membawa pakaian yang setengah basah dengan tangan kirinya. Baju Rina terlihat basah terkena air hujan.

SEX. Dering HP.

Rina berhenti tepat didepan pintu kamarnya.

Rina
(mengambil HP disaku celana)
Hallo….

OS. Jemmy
Hei Rina. Ini Jemmy… Mau ngingetin aja, ntar malem jadi khan???

Rina
(tersenyum)
Okey jam 7 yach, sekarang kamu dimana sayang??

OS. Jemmy
(suara gugup)
Emmm… emmm… lagi di warnet nih cari bahan tugas…

Rina
Okey dech kalo gitu…

INSERT : 28.A. INT.KAMAR HOTEL-SIANG HARI
Jemmy bertelanjang dada dipeluk seorang wanita yang tertidur lelap dengan selimut menutupi sebagian tubuhnya.

Jemmy
(melihat kearah gadis disampingnya)
Sampai nanti malem sayang, I love you…


Rina (VO)
I love you too…

CUT AND BACK TO 28

Rina menutup percakapan di HPnya. Memasukkan HP ke sakunya. Rina membuka pintu kamarnya dan masuk kekamarnya



The next version of Ubuntu is coming soon

sare laju kencengnga

Banner ini akan tampil di blog Anda!: