SKENARIO
Skenario
adalah design penyampaian cerita atau gagasan dengan
media film. Skenario merupakan bentuk naskah dari sebuah film, maka apa yang
tervisualisasikan dalam film pasti tertulis dalam skenario
Skenario menjadi penuturan dalam Media gambar dan Media Suara.
STRUKTUR BERTUTUR
DRAMATIK
Untuk menuturkan
cerita dramatik, sampai sekarang tidak terlepas dari penggunaan resep kuno yang
mengharuskan penyampaiannya dalam tiga babak.
Babak I,
berisikan penyiapan kondisi penonton.
Pada Babak ini ada yang
menamakan sebagai “opening” dan sebagainya. Tugas rekayasa yang dilakukan oleh
penulis skenario pada Babak ini adalah:
1. membuat
penonton secepatnya memfokuskan perhatian pada film
2. Membuat
penonton bersimpati pada protagonis
3.
Membuat penonton
mengetahui apa masalah utama protagonis.
Pada Babak II,
berlangsung cerita yang sebenarnya.
Didalam babak ini
terdapat :
1. Point of
Attack,
ketika protagonis mengambil keputusan untuk melawan masalahnya.
2. Jalan
cerita, yang menjadi pokok adalah kisah protagonis melawan problema utama
sampai akhirnya mencapai tujuan atau sebaliknya, gagal. Dalam poin ini maka
muncul PLOT/ alur cerita.
3. Protagonis
terseok-seok, dalam hal ini penulis skenario bisa menggambarkan perjuangan
tokoh utama yang banyak mengalami rintangan dalam mencapai tujuan, salah
satunya adalah munculnya antagonis.
4. Klimaks,
berikan resiko fatal pada masalah yang tidak teratasi oleh Protagonis.
Pada Babak III,
disediakan bagi penonton untuk memantapkan pemahaman final dan menarik
kesimpulan.
KERANGKA SKENARIO
Dari sinopsis yang
ada dapat dijadikan kerangka skenario dengan tahapan :
1. Catatan
Adegan
Catatan Adegan biasanya ditulis diatas kertas seukuran
kartu katalog 15 x 10 cm berisikan setiap adegan yang akan dituturkan
2. Step
Outline
Mengembangkan pokok-pokok informasi dari kartu (catatan
Adegan) kebentuk Step Outline yaitu uraian ringkas menurut urutan
sequence atau bab.
3. Treatment
Merupakan kerangka lengkap dari sebuah skenario.
Pengembangan Treatment mulai dari step outline yang sudah terangkum action
pokok pelaku. Cara penyampaian harus sudah filmik.
DISKRIPSI SKENARIO
penempatan diskripsi Suara dan
Gambar terpisah.
Diskripsi gambar meliputi tokoh, set, prop dan cahaya
Diskripsi Suara meliputi dialog, sound Effect (SEX),
ilustrasi musik
Scene dan
sequence
Scene adalah
peristiwa atau hal yang berlangsung di suatu tempat dan suatu waktu tertentu.
Didalam Scene terdapat :
EXT/INT : diluar atau didalam ruangan. Untuk menerangkan
peristiwa atau hal yang terjadi dalam scene tersebut.
DISKRIPSI INFORMASI TEMPAT : memberitahukan
lokasi dari scene tersebut.
INFORMASI WAKTU : penulisan waktu
pada scene bisa pagi, siang, sore, atau malam.
Sequence adalah
kumpulan scene yang merupakan satu kesatuan kejadian. Asrul Sani adalah salah
seorang yang selalu mencantumkan Sequence dalam skenarionya.
FORMAT SKENARIO
(Satu dan
Setengah Jam serta Telesinema)
Format skenario
itu seperti apa, sih? Pasti bingung, ya! Memang beda-beda, kok. Untuk yang satu
dan setengah jam, jelas beda. Coba aja pelototin. Pasti beda. Belum lagi yang telesinema
seperti FTV (film televisi) atau telesinema (televisi sinema – format layar
lebar yang di televisikan).
IKLAN
Dalam konsep
industri seperti sekarang, di mana kita disodorkan fenomena para praktisi TV
bisa dengan mudah meloncat dari satu TV ke TV tetangga, bahkan pergantian
menejer serta direktur sudah hal biasa, tayanan sebuah sinetron nggak bisa
lepas dari iklan. No iklan, ya no money. No money, ya no rating. No rating,
ambruklah TV itu. Ujung-ujungnya memang duit. Dari rating yang sudah dibakukan
oleh AC Nielsen (lembaga terpandang made in USA), akan kelihatan kalau sinetron
itu bisa menguntungkan atau nggak, karena disukai dan ditonton pemirsa.
Apa kontribusi
penulis skenario? Ya, jelas ada. Penting banget. Penulislah yang tahu banget,
kapan sebuah adegan dipotong dan digantikan dengan iklan (commercial break),
sehingga pemirsa “kesal” dan “kecewa”, lalu tetep stay tune di TV itu, karena
nggak mau ketinggalan kelanjutan dari adegan yang terpotong iklan itu. Kalau si
pemirsa memindahkan chanel lewat remote controle ke TV lain, celakalah program
itu! Biasanya bagian yang dipotong iklan ini disebut cliff hanger (adegan yang
dibiarkan menggantung).
BABAK
Sinetron bedurasi
30 menit (kadang bersihnya bisa 22 menit kalau standar, tapi kalau iklannya
penuh bisa cuma 18 menit) format skenarionya terbagi 3 babak (act).
Masing-masing babak (act) bisa terdiri dari kisar 4 sampai 6 scene (adegan).
Kalau ditotal bisa berjumlah sekitar 12 - 18 scene/adegan. Tayangan iklannya
ada 3 kali plus 1 kali setelah opening di awal cerita (bisa setelah credite
title; nama-nama pemain dan crew produksi). Jumlah halamannya antara 16 – 25 halaman.
Idealnya berkisar 20 halaman. Durasi ini biasanya cocok untuk Serial TV seperti
“LUV” (RCTI), “Saras 008” (IVM) atau komedi situasi.
Durasi 60 menit
sebetulnya isi ceritanya bisa saja 48 – 42 menit. Malah ada yang cuma 38 menit,
karena iklannya penuh. Biasanya ini terjadi pada sinetron yang sangat digemari
pemirsa dengan episode panjang. Di kita ada “Tersanjung” (IVM) dan “Si Doel
Anak Sekolahan” (RCTI). , serta yang akan menyusul “da Apa dengan Cinta”
(RCTI), yang sudah ikontrak RCTI sebanyak 1004 episode. Ngggak menutup
kemungkinan lho, jika pemirsa remaja suka, episodenya akan diperpanjang.
Skenario 1 jam
terdiri dari 5 babak (act). Setiap babaknya terdiri dari 6 – 8 scene/adegan.
Kalau ditotal 30 – 40 scene/adegan. Untuk durasi 1 jam ini, kita mesti
pandai-pandai membentuk plot/struktur cerita, konflik, misteri, percintaan,
drama, persahabatan, komedi, tragedi, dan kejahatan menjadi satu tayangan yang
menarik. Kadangkala kehidupan masa lalu para tokoh juga bisa menjadi
bumbu-bumbu penyedap untuk dituangkan di skenario. Kalau telesinema bisa
mencapai 9 babak/act. Durasinya mencapai 90 menit plus iklan. Isi ceritanya sih
bisa 70 menitan.
Halaman
sebelumnyaSering kita lihat di opera sabun import seperti Betty La Fea (RCTI),
Melrose Place (SCTV), setiap tokohnya selalu punya alur cerita sendiri.
Bayangkan, jika ada 10 okokh, berarti ada 10 cerita. Tapi kita sbagai penonton
nggak bingung, karena penulis skenario denan piawainya menganyam plot-plot itu
jadi sebuah jaring cerita, yang enak ditonton. Plot-plot para tokoh itu nggak
pada lari sendiri, tapi justru bermuara pada benang merah atau cerita besarnya.
Kalau yang setengah jam, sebaiknya jangan terlalu banyak tokohnya.
Syukur-syukur cuma ada double plot. Untuk single plot, jangan dicoba, deh.
‘Ntar episodenya pendek dan pemirsa cepat bosan. Telesinema mungkin cukup sinle
plot, karena hanya 1 episode saja langsung selesai. Focuskan saja konflik
ceritanya kepada si tokoh utama.
Biasanya ini
disebut multi plot/multi story. Di sinilah kekuatan sinertron seri berdurasi 1
jam. Semakin banyak tokohnya, maka semakin panjang harapan episodenya. Untuk
“Ada Apa dengan Cinta” versi serial TV-nya, tanpa ragu-ragu RCTI mengontraknya
untuk 2 tahun (104 episode), karena versi layar lebarnya sukses berat.
TEKNIK
Dalam menulis
skenario, ada prosedur atau kebiasaan standar yang sudah lazim dilakukan.
Biasnaya mengggunakan kertas ukuran A4 dan 1 spasi. Marjin sisi kanannya diberi
ruang (sekitar 5 centimeter) untuk coretan-coretan si sutradara. Untuk dialog
sebaiknya diletakkan di tengah. Penulisan scene, nama tokoh, menggunakan huruf
kapital, sedangkan dialog dan deskripsi dengan hurup kecil.
Itulah
gambaran penulisan skenario secara singkat, untuk lebih jelasnya kita bisa
langsung praktek menulis skenario.
ESTABLISH SHOT
TILT DOWN. Suasana
perkampungan kumuh. Berdiri rumah susun kotor ditengah-tengah perkampungan.
FADE OUT
BLACK
SCREEN
OS. Gemuruh angin dan
halilintar
FADE IN
27. INT.KAMAR
RINA-SIANG HARI
FROG EYE. Rina
berjalan kearah jendela kamarnya. Membawa pisau ditangan kirinya. Matanya sembab karena bangun tidur.
Ilustrasi Music
OS. Suara air hujan bergemericik
Rina (VO)
(membuka jendela,menengadah melihat kearah langit)
Hujan…. Sama
dengan hari itu….
FLASHBACK :27.A.
EXT.JALAN RAYA-SIANG HARI
OS. Suara air hujan
bergemiricik
POV. Rita berjalan
pelan ketengah jalan raya tempat terjadinya kecelakaan. Banyak orang sudah
mulai mendatangi korban kecelakaan itu.
OS. Rita mulai
menangis melihat Rino tergeletak di tengah jalan raya dengan tubuh penuh darah.
Rita
(memeluk Rino)
jangan… jangan sekarang… jangan tinggalin aku
sekarang…
CUT AND
BACK TO 27
MEDIUM CLOSE UP. Rina
melihat pisau ditangan kirinya. Kemudian melihat pergelangan tangan kanannya.
Rina melihat lagi kearah langit. Rina berjalan kembali kearah meja yanag berada
tak jauh dari jendela
Ilustrasi
Music
OS. Suara
air hujan bergemericik
Rina
(mengambil mangga
diatas meja)
Siapa juga yang mau mati sekarang… makan
mangga khan lebih enak…
(mengupas mangga dan
memakannya)
eh…JEMURAN…!!!
Rina berlari ke loteng
DISSOLVE
TO
27. EXT-DEPAN
PINTU KAMAR. SIANG HARI
Rina turun dari
loteng membawa pakaian yang setengah basah dengan tangan kirinya. Baju Rina
terlihat basah terkena air hujan.
SEX. Dering
HP.
Rina berhenti tepat
didepan pintu kamarnya.
Rina
(mengambil HP disaku celana)
Hallo….
OS. Jemmy
Hei Rina. Ini Jemmy…
Mau ngingetin aja, ntar malem jadi khan???
Rina
(tersenyum)
Okey jam 7 yach, sekarang kamu dimana sayang??
OS. Jemmy
(suara gugup)
Emmm… emmm… lagi di warnet nih cari bahan tugas…
Rina
Okey dech kalo gitu…
INSERT : 28.A.
INT.KAMAR HOTEL-SIANG HARI
Jemmy bertelanjang
dada dipeluk seorang wanita yang tertidur lelap dengan selimut menutupi
sebagian tubuhnya.
Jemmy
(melihat kearah gadis
disampingnya)
Sampai nanti malem
sayang, I love you…
Rina (VO)
I love you too…
CUT AND
BACK TO 28
Rina menutup
percakapan di HPnya. Memasukkan HP ke sakunya. Rina membuka pintu kamarnya dan masuk kekamarnya